Dari tulisan mereka, terbayangkan sepiring tenderloin steak atau rib eye steak dengan saus mushroom dan salad yang segar.. Tidak lupa kentang goreng yang lembut dan pecah di mulut ketika menggigitnya..
Malam itu sampai lah saya di Joni Steak, terletak di dekat pintu gerbang belakang Pasar Baroe Jakarta Pusat.. Sebuah ruko menjadi basis berdirinya Joni Steak, namun di depannya (pekarangannya) dipasang juga tenda.. Di warung tenda itu ada yang jualan aneka es bermerk Sinar Garut.. Jadi kalau mau lebih santai dan merasakan sepoi-sepoinya angin malam silahkan duduk di warung tenda-nya..
Oke, pilihan saya jatuh pada Tenderloin Steak Import yang dihidangkan seperti di bawah ini
![]() |
Tenderloin Import Black Pepper Sauce Steak |
Well, first impression begitu menggoda.. Selanjutnya honestly just "so so so" the words that I could say to describe the taste.. Hemmm..dari 5 bintang, nilainya 3 bintang.. Dimulai dari french fries-nya yang gurih/garing di luar namun kurang lembut di lidah.. Kemudian untuk sausnya, menurut saya kurang menyatu antara black pepper dan bumbu dasarnya.. Untuk dagingnya, memang empuk digigit dan dikunyah.. Namun saya tidak bisa membedakannya antara daging impor atau daging lokal.. Rasanya tidak beda jauh..
Menu kedua yang saya pilih adalah Chicken Steak. Menu yang satu terasa lebih nikmat malah di lidah. Mungkin karena sausnya yaitu mushroom. Dagingnya empuk dan dimasak hinggat well-done (matang)..
Overall, rasanya lebih baik dibanding penyaji menu steak seperti Warung Steak and Shake dan Obong Steak. Untuk harga pun relatif terjangkau, antara Rp20 ribu - Rp60 ribu untuk steak dan menu lain seperti spageti, salad, fish and chip, dan lainnya.. Sayangnya, kita tidak bisa ngrequest tingkat kematangan daging steak yang kita inginkan.. Finally, tidak ada salahnya mencoba steak di sini untuk menjadi referensi kuliner hehehe...
Btw ini foto Chicken Steak yang saya pilih:
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar